Senin, 02 Agustus 2010

setan adalah kita

mataku panas sepanas api neraka
tapi tak juga kau redakan dengan embun surga
delapan penjurumengerang kesakitan menahan derita
angin menjalari api meretas dusta
apalah arti tanya jika hanya berdiam saja
apalah makna sapa jika berakhir durjana
telinga telah bebal oleh kata
mulut jadi rajam sengkala
tikam saja hati terbelut sengsara
lepaskan dan lupakan kenyataan yang nista
mataku panas sepanas api neraka
tak kau redakan juga dengan embun surga
menggeliat tubuh-tubuh penuh luka
sembilu yang t'lah dilepaskan dengan angkara
tak ayal "setan adalah kita"
manusia dengan topeng beribu muka
mataku panas sepanas api neraka
coba kau redakan dengan air mata
melihat yang muda dan tua saling berebut nama
yang miskin ingin kaya, yang kaya mau jadi penguasa

mataku panas sepanas api neraka
manusia tak lagi manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar