Jumat, 05 November 2010

Anggur Rindu

Sayang,

kau lihat cawan itu?

serunai yang mengalun indah ada di dalamnya,

serenada bahagiayang terdengar dalam doa,

jiwa sadar sahaja yang mampu memainkannya,

Sayang,

kau lihat cawan itu?

butiran halus pasir yang putih jadi ornamennya,

adalah asal semua madu di dunia,

lebih memabukkan dari sekedar harta maupun tahta,

ataupun ramuan anggur sang surga,

kau tanyakan padaku, ” apa yang membuatnya berharga?”

“karena sedikit yang bisa memilikinya.” ku jawab,

“tak setetes pun pernah kau tuang. apa yang mengisinya?”

“hanya keyakinan dan cinta tulus dalam doa.” ku jawab,

dan bangunlah sayang,

dengar lantunan sayup pada setiap pergantian waktu,

ku hanya ingin menyapamu dalam khusuk yang menjelang,

bergumul kita pada ucap yang dimakan lalu,

maka,

buat apalah kita meragukan kepastian,

kemarilah, hampiri kekasihku dan resapi,

banyak kidung yang belum dilantunkan,

banyak lukisan belum dinikmati,

takbirlah kita bersatu,

tangis yang menetes sebab rasa rindu,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar