Jumat, 05 November 2010

Kertas Warna

kertas itu sudah di meja
tanganku memegang pena
pena yang penuh dengan tinta kehidupan
ingin kumulai untuk menulis sajak, tapi ku tak mampu
ingin kutulis cerita, tapi ku tak bisa
mataku mulai terlalu berat dan ingin terpejam beberapa saat
kemudian otakku kembali mengerang ingin terlepas
kucoret saja kertas putih itu
hanya guratan yang tak berarti
kusobek saja kertas itu!
sedang malam semakin larut, kelelawar terbang mencari makan
dingin angin malampun terus berhembus

kuambil kertas berwarna abu-abu
barangkali kali ini aku bisa menuliskan kata yang bertumpuk dikepalaku
kutatap tajam kertas itu, kemudian penaku menyentuhnya
tapi tetap saja!!
ku tak bisa menulis walau hanya sebuah kata saja.
matilah engkau!!!
terjunlah ke dalam sumur tanpa dasar!
manusia tak berprinsip!

apa yang harus kukerjakan?
aku ingin menulis tapi tanganku digenggam
berjuta ruas borgol baja hitam yang tak mau terlepas
sulit menafikan keadaan
penat
sarat

berbaris aritmatik diajarkan oleh bapak dan ibu guru
tak sehurufpun terpahat.

ku ambil kertas merah,
tapi hasilnya tetap sama…
mataku tak mampu melihat hanya warna itu saja
aku butuh kertas lebih banyak warna!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar