Rabu, 29 Desember 2010

Penanda Ujung Matahari

"Tetetetettteeeeett"

tahun baru... jalanan akan penuh sesak oleh kendaraan bermotor. hotel dan tempat rekreasi menjadi tujuan utama untuk menghabiskan malam. berkumpul bersama teman, saudara, sahabat, kawan, dan yang tak ketinggalan pastinya, pacar. Lengkap sudah kebahagian untuk menyambut tahun "yang" baru.

eit, tunggu dulu, ada jagung yang juga menunggu untuk ikut dinikmati pada malam tersebut. mungkin bagi beberapa kalangan juga masih menambahkan minuman beralkohol pada daftar belanjaannya. benar-benar pesta pora. euforia.

tahun baru, new year, dan beberapa istiah lainnya, menjadi sangat populer di masyarakat indonesia, khususnya para remaja. malam dimana kita meninggalkan kenanggan-kenangan pada satu tahun terakhir. berkontemplasi untuk menghadapi tahun selanjutnya. menjajaki hari yang baru dengan semangat dan jiwa baru. menjadi manusia yang lebih baik (itu yang kita harapkan).

tahun baru masehi dalam bahasa latinnya anno domini, merupakan penanda dari kelahiran Jesus kristus (nabi Isa AS.). perhitungan tahun ini diperkenalkan oleh seorang pendeta bernama Bede yang hidup pada tahun 673-735. perhitungan tahun ini merupakan adaptasi dari seorang teologis bernama Dionysius Exiguus. perhitungan yang dibuat berdasar pada gerak bumi megitari matahari. berdasar pemikiran dari Dionysius dan Bede kita dapat menikmati penghitungan hari yang lebih mudah.

ketika kita merayakan tahun baru ini, berarti kita juga merayakan hari besar dari kelahiran nabi Isa A.S. (Jesus). kita juga mengenang semangat dari dua pendeta tersebut.

nb: kalau ingin melihat lebih dalam, lepas dulu "kacamatamu".

2 komentar:

  1. tulisan informatif kenapa disebut tulisan hancur bro? setuju bahwa selama ini tahun baru identik dengan terompet dan hura-hura belaka, padahal lebih jauh kita turut merayakan kelahiran nabi Isa a.s. Semoga mereka tidak sedang mengenang kelahiran nabi Isa a.s ketika mereka mabuk...

    BalasHapus