Senin, 08 Agustus 2011

Karena Memang Saya!

Pak Marto datang dengan membawa makanan ke rumah Gondo. Pada bulan puasa ini, dia ingin mendapatkan lebih banyak pahala dengan bersedekah. Apalah arti sebungkus nasi dan daging ayam, bagi dia. Untuk membeli motor setiap minggu dengan kontan pun dia mampu.
Sampai di pintu depan rumah Gondo, dia menggelengkan kepala. Betapa rumah itu sudah reyot dan hampir ambruk, pikirnya. Dia mengetuk pintu. Setelah tiga kali ketukan, pintu itu terbuka.
Seseorang yang sudah berusia 50an keluar dengan tongkat di tangannya.
"Gondo, ini aku bawakan kamu makanan untuk buka puasa, nanti." Sapa pak Marto dengan nada yang ramah.
"wuahhh... rejeki nomplok. Terima kasih, pak."
"gimana puasanya, masih penuh kan?"
"Hwahahaha... untuk puasa, aku selalu penuh. Jangan Khawatir."
"memang patut untuk dicontoh..."
"jangan!"
"kenapa?"
"apa anda mampu mencontoh saya?"
"kalau itu baik, kenapa tidak."
"Apa anda mampu untuk tidak makan selama beberapa hari? apa anda mampu utnuk tidak melihat indahnya dunia? apa anda mampu untuk bersabar? Sebetulnya, saya mampu karena saya memang ditakdirkan."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar